Jumat, 08 Juni 2012

MY DestiNy


My Destiny

Jika kamu bertemu dengannya
Jantungmu akan berdetak lebih cepat
Hatimu seakan bergemuruh kencang
Semua pikiran dan teori di otakmu hilang
Yang kau tahu saat itu,,
You’re my destiny...

“Kamu akan tinggal bersama Ayah, Flo.”ucapan seorang lelaki paruh baya tak membuat gadis manis itu berpaling dari tatapannya. Dia masih menatap nisan di depannya, matanya yang agak bengkak tak terlihat karena memakai kaca mata hitam. Tapi air matanya masih saja terus menangis.

Tempat terakhir orang yang disayanginya membuat dia benar-benar terpukul. Seorang Ibu yang membesarkan dirinya dengan banyak cinta kini sudah menghilang dari jangkauan pandangannya. Hanya kesedihan yang melanda di dirinya. Benar-benar terpukul wajah gadis manis yang tak bergeming meski langit menampakn rasa prihatinnya.

“Ayo sayang, sebentar lagi hujan.”ucapan dari orang yang sama dan sikap yang sama pula di tunjukan gadis manis itu. “Aku masih ingin disini. Anda bisa tinggalkan aku sendiri.”

Kalimat gadis itu diucapkan dengan sangat lirih. Rasanya ingin mendekat anak perempuannya itu di tempat itu juga tapi apa daya, seorang wanita di sampinya menarik lelaki paruh baya itu untuk segera menjauh. Dan mengajaknya ke arah mobil.

“Apa kamu yakin akan mengajaknya tinggal bersama kita?”ucapa wanita itu saat di mobil.

“Dia anakku juga, apa salah dia tinggal bersamaku?”balasnya dengan wajah dingin.

Kamis, 07 Juni 2012

Elektronika Dasar part1

Hai.. aku mau cuap cuap nih sama mata kuliah ELektronika Dasar ,, minggu kemaren kelas kita lagi disuruh praktek..

kelasku ngambil sebuah rangkaian.. lampu flip flop gitu,,???
lampu flip flop sederhana itu dapat inspirasi dari salah satu Blog ..
ini situsnya ...
http://atma28.blogspot.com/2012/03/membuat-led-berkedip-atau-lampu-flip.html

Minggu, 03 Juni 2012

Miss Timezone



Miss Timezone

Aku tidak tahu cinta pada pandangan pertama itu apa? Sampai aku bertemu dengannya, gadis bermata biru yang tajam.  Membuat semua orang takjub atas kuasa-Nya. Memang terlihat unik mengetahui hal itu bagi orang berdarah asia seperti masyarakat negara kami.  Aku tidak pernah bosan memperhatikannya.

Rambutnya di biarkan terurai namun tetap manis dengan poni belah kirinya. Wajahnya sangat sulit diuraikan, bagaimana tidak? Saat menatapnya dari dekat aku terkesima dengan makhluk Tuhan yang indah itu. alis dan matanya sangat serasi, hidungnya yang mancung membuat bibir mungilnya terlihat menawan dan ingin sekali dirasakan (?). terkesan unik dengan pipinya chubby yang terlihat merona kalau dia tersenyum malu.

Akh ingin sekali ku mengenalnya. Namun selalu ku urungkan niat. Saat dia?? Apa yang akan kalian pikir? Seorang gadis yang usianya kira-kira 16 atau 17 tahun bermain timezone seperti anak laki-laki yang berusia 8-14 tahun. Dia berteriak saat kalah atau menang, kadang memainkan tombol di depannya dengan keras dan seenaknya. Kadang pula ikut andil bersama anak-anak disebelahnya.

RUMIT



RUMIT


“Hmmm... pacar itu bukan prioritas dari segala urusan kamu, kalau jadi pacar aja dia ga bisa pengertian apalagi nanti ke depannya. Dia boleh kecewa tapi kamu ga bisa kan ada di dua tempat yang sama.”

“Kakak... kenapa Ibu maksa kita harus ikut sih?”

“Nenek pengen kita semua ada disana. Jangan merajuk Ra.”

Aku Mahadewi Aira. Saat ini aku dilanda galau. Nenek memaksa keluargaku untuk menetap di rumahnya. Padahal 2 tahun yang lalu, beliau seenaknya menyuruh Ayah untuk mandiri dengan mengurus keluarganya tanpa campur tangan darinya.

Sebenarnya Ayah hanya seorang pengusaha kecil yang sedang memajukan usahanya di kota ini. Sejak dulu Ayah memang menaruh minat pada perdagangan barang-barang teknologi. Tapi Kakek menolak tegas. Kakek juga seorang pengusaha. Ia lebih tertarik di bidang jasa pelayanan. Dan itu tidak menurun pada Ayah, anak satu-satunya beliau.

Kakek meninggal sebulan yang lalu, itu alasan utama Ayah memaksa kami ikut dan tinggal bersama Nenek. Meskipun Nenek bawel dan sering mengatur, aku tahu dia sangat sayang padaku dan Kakak perempuanku, Aluna. Tapi alasan utamaku adalah hubunganku dengan seorang laki-laki yang baru aku jalani sebulan terakhir.

Jumat, 01 Juni 2012

Belum Waktunya


Belum waktunya

“Aku suka sama kamu.”
“Maaf. Tapi aku ga bisa terima kamu sekarang.”

Semenjak kejadian itu aku berusaha untuk menjauh dan menjaga jarak dengannya. Untung saja kenaikan kelas ini aku tidak sekelas lagi denganya. Aku masuk ke kelas 2.A dan dia beserta teman-temannya terdampar di kelas 2.C. Sayangnya juga aku dan teman dekatku berbeda kelas, kami harus memulai kehidupan baru. Menyebalkan sih harus beradaptasi lagi, tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak ada kewenangan untuk memprotesnya? Siapa aku?

Seminggu berlalu dikelas baru, aku sudah bisa melupakannya, meskipun agak sulit karena aku dan dia sering bertemu di koridor. Untuk ke kelasnya dia harus melewati kelasku dan aku duduk di dekat pintu kelas. Membuatku sedikit menyesal memilih disini. Seharusnya kalau ingin benar-benar menghindar tak ada alasan untuk tahu lagi tentangnya.

“Flora ..... Flooooo”sapa Vina, dia teman baruku yang sekarang duduk disebelahku.