Rabu, 31 Desember 2008

MID SEMESTER

UJian Mid Produktif LAN dan WLAN XI TKJ 1 dan 2
TES Ujian Mid Semester Untuk XI TKJ 1 dan 2
1. Jawaban di posting ke blooger masing dan masing dengan dan kirim ke email :
darmarengganu@gmail.com
2. Terakhir Posting dan Email : Tanggal 21 September 2008
A. Pilih jawaban yang benar!


1. c. Berbagi user (brainware)
jawabannya: c

2. a. Peer to peer
jawabannya: a

3. e. Client-server
jawabannya: e

4. b. Switch
jawabannya: b

5. b. Topologi
jawabannya: b

6.d. Mesh
jawabannya:d

7. e. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggangu workstation lain.
jawabannya: e

8. a. White orange – orange - white green – blue - white blue - green – white brown - brown
jawabannya:a

9.a. A
jawabannya:a

10. d. DHCP
jawabannya: d

11. e. Menguji koneksi jaringan
jawabannya: e

12. b. IPConfig
jawabannya: b

13. c. NTFS
jawabannya: c

14. b. 64 MB
jawabannya: b

15. a. BIOS
jawabannya: a

16. b. Partisi
jawabannya: b

17. d. Multitasking
jawabannya: d

18. a. Core
jawabannya: a

19. a. Sistem Operasi
jawabannya: a

20. c. 108Mb/s
jawabannya: c

21. a. 11Mb/s
jawabannya: a

22. a. 2.4Ghz
jawabannya: a

23. a. route –n
jawabannya: a

24. d. ipconfig
jawabannya: d

25. d. ipconfig
jawabannya: d

26. d. ping depdiknas.org
jawabannya: d

27. a. Squid
jawabannya: a

28. a. Switch
jawabannya: a

29.c. Proxy server
jawabannya: c

30. d. Kabel UTP
jawabannya: d

31. d. Firewire
jawabannya: d

32. a. TCP/IP
jawabannya: a

33.a. Bit
jawabannya: a

34. c. IP Broadcast
jawabannya: c

35. a. Subnet Mask
jawabannya: a

36. c. 255.0.0.0
jawabannya: c

37. a. 192.168.1.8
jawabannya: a

38.c. 00001010.11010000.00001111.11110000
jawabannya: c

39.b. Protocol
jawabannya: b

40. d. DHCP
jawabannya: d

41. a. DNS
jawabannya: a

42. b. 2
jawabannya: b

43. b. 192.168.0.2
jawabannya: b

44. b. server / gateway
jawabannya: b

45. b. Time to live
jawabannya: b

46. d. ipconfig
jawabannya: d

47. e. ifconfig
jawabannya: e

48. d. /bin
jawabannya: d

49. e. mkdir
jawabannya: e

50. e. Quit
jawabannya: e

Jawab Pertanyaan dibawah ini:

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan:
a. Router :
adalah suatu alat jaringan yang dapat mengirimkan paket data melalui jaringan lainnya atau dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda
b. Switch/Hub :
adalah mengantarkan paket data dari sumber ke tujuan dalam jaringan komputer. akan tetapi masing-masing mempunyai kemampuan yang berbeda.
c. Modem :
adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas melalui media kabel atau gelombang radio (wireless), seperti di dalam satu kantor atau gedung.
d. Lan Card :
adalah untuk menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, dengan menggunakan media kabel
e. IP Address:
adalah deretan angka biner antar 32 bit - 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet.

2. Sebutkan program-program yang berjalan di atas Sistem Operasi Windows yang berlicensi gratis (free licensi)! Minimal 10
1. 7 zeep
2. ATI catalyst driver
3. winRaR
4. open office
5. java rantime enviroment
6. net framework
7. foxit reader 9.0
8. mozila firefox
9. Direc X
10. adobe reader 9.0

3. Sebutkan macam-macam distro linux yang anda ketahui! Minimal 10
@ Lycoris
@ Debian/GNU Linux
@ Slackware
@ Knoppix
@ Mandriva
@ Ubuntu
@ Redhat
@ SuSE/Novell
@ Lindows
@ Linux-Mandrake

4. Sebutkan macam-macam virus yang belakangan ini menyerang sistem operasi Windows dan jelaskan dampak dari terkena virus tersebut!
- Zottob : memungkinkan hacker untuk mengendalikan file tersebut.
- Worm : virus yang membuat jaringan komputer menjadi lambat dan sulit mengaksesnya
- Spyware : virus yang melambatkan komputer dan memakan resource yang ada di komputer tersebut
- Torjan : memusnahkan file dan tidak dapat menduplikasi diri sendiri
- Kowai : menghidden file dan folder pada komputer

5. Sebutkan urut-urutan warna pada kabel lan untuk membuat sambungan Cross dan Straight!
straight
= White orange – orange - white green – blue - white blue - green – white brown -brown
cross = brownWhite green – green - white orange – blue - white blue - orange – white brown - brown

Minggu, 28 Desember 2008

Router menggunakan Windows 2000 dan atau Win dows 2003

gambar router menggunakan win 2000

Konfigurasi Dasar PC-Router dengan Windows 2003 Server


Perkembangan ilmu teknologi dalam sistem IT dan jaringan menuntut kita untuk selalu menyadari bahwa kebutuhan akan jaringan sangat diperlukan dimasa – masa mendatang. Kita bisa melihat bahwa kebutuhan kita sehari – hari saat ini sudah sangat erat sekali hubungannya dengan komputerisasi baik itu yang di desain untuk berdiri sendiri (Stand Alone) ataupun yang sudah bisa berinteraksi dengan dunia maya (Internet).
Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam sistem jaringan dan IT maka perkembangan perangkat dan peralatan IT dan Jaringan juga ikut mengambil andil yang besar untuk mendukung sistem informasi dan jaringan yang semakin hari semakin canggih.




Peralatan dan perangkat yang mendukung sistem jaringan seperti Router, Switch, Hub, Bridge, Repeater, Modem dan yang tak kalah pentingnya adalah unit komputer itu sendiri.


Dengan perkembang itu dibutuhkan tenaga-tenaga terampil yang dapat mengetahui dan mengerti bagaimana proses dan prinsip kerja dari peralatan-peralatan tersebut diatas. Kita bisa ambil contoh untuk mempelajari dan mengerti akan proses yang berjalan pada Router, paling tidak kita membutuhkan perangkat-perangkat router yang saat ini harganya cukup mahal dan variatif. Terkadang keinginan kita untuk belajar dan keingintahuan terkubur dengan kondisi dana yang harus kita keluarkan untuk mempelajari satu sistem dalam ilmu jaringan. Karena memang tidak bisa kita elakkan bahwasanya perangkat dan peralatan jaringan merupakan barang yang masih di kategorikan cukup mahal.


Untuk itu dalam kesempatan ini, kita akan berbagi ilmu dan pengetahuan, bagaimana kita bisa belajar dan mengerti proses yang terjadi pada router (Perangkat Routing) tanpa harus membeli perangkat Router yang cukup mahal itu. Dalam hal ini kita akan menggunakan Personal Computer (PC) yang mungkin kita sudah miliki di rumah sebagai Router yang dikenal dengan PC-Router. Kita akan menggunakan sistem operasi Windows. Kenapa kita memilih windows, kerana sistem operasi windows ini sudah familiar dikalangan masyarakat Indonesia dan penggunaannya User Friendly.


Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.

Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Default Gateway

2. Static Route



Penggunaan Default gateway dan static route tersebut diatas dapat kita perhatikan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat agak kompleks atau sederhana.


Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu.
PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
Kebutuhan yang diperlukan dalam mendesain jaringan dengan PC Route adalah :

1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Teknologi Pentium 4 dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server)
2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih
3. Kabel jaringan
4. Switch

CLONING PC Dengan CITRIX


PC CLONING CITRIX METAFRAME XP

TEKNOLOGI PC CLONING / THIN CLIENT PCCloning merupakan efisiensi dalam penggunaan software dan hardware. Software hanya diinstal di Server, kemudian diklon untuk penggunaan bersama beberapa client, bahkan untuk program aplikasi besar seperti CorelDraw, AutoCAD, Photoshop, juga untuk akses ke Internet bersama-sama. Untuk melakukan cloning, diperlukan software.

CITRIX adalah satu software yang mampu melakukan cloning dengan mudah dan cepat. CITRIX menggunakan sistem operasi Server Windows NT 4 Terminal Server dan Windows 2000 Family Server (Windows 2000 Server, Advance Server, Data Center). Sedangkan untuk client bisa menggunakan sistem DOS, Windows 3.1, Windows95 maupun Windows98.

Cocok untuk pengembangan sistem informasi antar divisi, lab. sekolah, laboratorium komputer, rental komputer, warnet dan lain-lain.

FITUR THIN CLIENT TECHNOLOGY / DISKLESS WORKSTATION / PC CLONING :

1. Bekerja dengan sistem operasi Windows NT 4.0 Terminal Server atau Windows 2000.
2. Resolusi pixel standar, 800x600 atau lebih tinggi.
3. Kualitas warna 256 colors atau high colors.
4. Booting Client dapat dilakukan dengan menggunakan disket 1.44 atau Harddisk.
5. Semua program dan Aplikasi hanya diinstall di server.

K E U N G G U L A N :

1. Investasi murah karena memanfaatkan computer 486 atau Pentium 1.
2. Meningkatkan kinerja PC lama mendekati kinerja server.
3. Sistem security standard Windows NT atau Windows 2000.
4. Mempunyai kemampuan multi-tasking software aplikasi.
5. Mempunyai kemampuan akses Internet langsung (tanpa harus setting IP & softwaretambahan untuk menset proxy server).
6. Client dapat dijalankan tanpa Hard Disk, sehingga mengurangi beban investasi.
7. Pengoperasian dan maintenance jaringan relatif lebih mudah dan mempunyai tingkatkeamanan tinggi.
8. Cocok untuk pengembangan sistem informasi antar divisi,lab. sekolah, laboratoriumkomputer, rental komputer, warnet dan lain-lain.

SERVER YANG DIBUTUHKAN :

Spesifikasi Server tergantung pada jumlah komputer client yang akan digunakan. Semakin banyak jumlah client, maka idealnya membutuhkan Server dengan spesifikasi tinggi.
Contoh:


  • Pentium IV 1.8 Ghz,

  • 256 MB RAM,

  • Hardisk 20 GB,

  • LAN Card.

  • Bisa untuk mengcover 10 - 20 pc client.

Membangun Web Server dengan Windows 2000 Server

Pendahuluan
Web atau istilah lengkapnya web site, juga sering disebut dengan home page adalah suatu halaman yang berisi sejumlah informasi yang dapat diakses dan dibaca melalui sistem jaringan dengan menggunakan program browser. Informasi yang dapat ditampilkan lewat web dapat berupa tulisan, gambar, dan bahkan audio visual pun bisa ditampilkan. Untuk memasang web agar bisa di baca oleh orang lain dari komputer lain didalam system jaringan, baik jaringan local (LAN) maupun jaringan berbasis luas (WAN dan Internet) maka memerlukan program yang dapat memberikan layanan web atau web server. Web server ada yang dibuat secara terpadu dengan program system operasi dan secara terpisah. Program web server ada banyak jenisnya, seperti apache, abbys, xitami dan IIS. Untuk program web server IIS sudah menjadi satu paket di dalam system operasi Windows 2000 server.

Prinsip kerja program web server

Prinsip kerja program web server adalah memberikan informasi yang diminta oleh komputer client dan melayani setiap permintaan yang datang dari manapun. Informasi akan dikirimkan oleh komputer server lalu akan diterima dan dibaca oleh komputer client melalui program browser.
Urutan kerja web server adalah sbb:
- Komputer client mengetikan alamat komputer server missal, www.movingcel.com dari program browser, seperti pada gambar
1.Alamat Web
- Komputer server www.movingcel.com akan memberikan informasi berupa halaman utama atau index.html yang akan dibaca dari komputer client.
- Komputer client memilih informasi yang diinginkan dengan menekan tombol link, misalnya pilihan harga, sehingga server akan memberikan tampilaninformasi yang diminta client.
- Komputer Server kemudian mengirimkan informasi yang di inginkan oleh client sehingga muncul dan dibaca di komputer client. Informasinya berupa daftar harga untuk tiap jenis voucer dan nominalnya,.

2. Langkah – langkah konfigurasi web Server

A. Mendefinisikan Web Site
1. Jalankan program Internet Service Manager yang telah terinstal di komputer server dengan cara klik tombol Star > Program > Administrative Tools > Internet Service Manager.
2. Dari tampilan program IIS, kemudian buat sebuah web site dengan langkah klik tombol action hingga muncul menu, lalu pilih New >>Web Site,
3. Kemudian muncul ucapan selamat datang pada program panduan (wizard) untuk membuat web site , lalu pilih tombol Next hingga muncul tampilan.Untuk bagian description isi nama web site yang akan kita buat, misalnya : movingcel.com lalu pilih next :
4. Selanjutnya pilih tombol next, hingga muncul tampilan menu untuk pemilihan IP Address dan nomor port untuk web site,
5. Pada langkah berikutnya pilih tombol Next, hingga muncul menu untuk memilih lokasi direktori tempat menyimpan data data web site.dengan Lokasi direktori data web site di c:\inepub\wwwroot
6. Berikutnya pilih tombol Next, hingga muncul tampilan pengaturan hak akses web seperti . Pilih dengan memberi tanda centang. Saat ini kita pilih read, run script, excekute dan browse.
7. Selanjutnya pilih tombol Next, hingga muncul konfirmasi bahwa proses pembuatan web site secara terpandu sudah selesai, lalu tekan tombol finish untuk mengakhirinya
8. Setelah menekan tombol finish, maka akan kelihatan pada program IIS akan muncul nama web site yang dibuat dengan sejumlah file dan direktori yang ada.

B. Mengkonfigurasi Server Extensions
Setelah pendefinisian web site selesai, maka dilanjutkan dengan pengaturan konfigurasi server extension. Dengan langkah sebagai berikut :
1. Dari menu IIS, kemudian pilih dan klik tombol action >> All Tasks >> Configure Server Extension, hingga muncul tampilan Pengaturan server extension di IIS
2. Kemudian muncul tampilan selamat datang pada program server extension configurations,
3. Kemudian pilih Next, hingga muncul tampilan pembuatan kelompok windows seperti tampak
4. Pilih Next, hingga muncul menu pemilihan administrator sebagai orang yang punya hak pengelolaan web site,
5. Pilih Next, sehingga akan muncul tampilan untuk pengisian email server. Pada dialog ini kita pilih No, I’ll do it latter. Hal ini karena pada Windows 2000 server belum dilengkapi dengan program mail server. Sehingga untuk penggunaan email, perlu bantuan program yang lain.
6. Selanjutnya kita pilih Next, hingga muncul tampilan finish yang menginformasikan bahwa kegiatan konfigurasi server extension sudah selesai,

3. Mengkonfigurasi DNS (Domain Name Sytem )
Server DNS merupakan suatu protocol yang berfungsi untuk menjembatani antara alamat jaringan dalam bentuk IP addres yang berupa angka – angka menjadi kata – kata yang mudah di ingat dan dapat menjadi identitas dari suatu lembaga. Dalam konfigurasi DNS Server ini terdiri dari dua kelompok, yaitu :
A. Mendefinisikan New Zone
1. Jalankan program DNS dengan cara pilih tombol Start >> Program >> Administrativ Tools >> DNS,
2. Buat New Zone dengan cara klik Action lalu pilih New,
3. Sehingga akan muncul tampilan ucapan selamat datang dalam pembuatan new zone seperti(New Zone Wizard)
4. Pilih Next, hingga muncul tampilan pemilihan zone type lalu pilih standard primary
5. Pilih Next, hingga muncul tampilan pengisian nama zone yang mau dibuat. Ketik movingcel.com,
6. Pilih Next, hingga akan tampil nama file movingcel.com.dns sebagai tanda telah berhasil pembuatan zone baru movingcel.com,
7. Pilih Next, sehingga akan muncul informasi bahwa pembuatan zone baru secara terpandu telah selesai, lalu tekan tombol finish untuk mengakhiri proses pembuatan zone movingcel.com,
8. Setelah tombol finish ditekan, maka akan tampil jendela zone yang sudah dibuat movingcel.com

B. Mendefinisikan New Host
Dalam pendefinisian new host ini dimaksudkan agar alamat web menjadi komplit dari yang movingcel.com menjadi www.movingcel.com. Langkah langkah pembuatan new host adalah sebagai berikut :
1. Dari tampilan DNS kemudian cari nama web site yang sudah dibuat dalam zone create,
2. Dari tampilan DNS kemudian pilih tombol action atau pilih movingcel.com kemudian klik kanan hingga muncul menu pop up, lalu klik new host.3. Pilihan pembuatan new host akan memunculkan menu new host
3.a lalu kit isi name : www dan ip address : 219.200.20.231f hx dmiyrl
4. Lalu pilih tombol Add Host lalu tekan tombol Done, sehingga jika proses pembuatan berhasil akan muncul tampilan yang memberikan informasi bahwa pembuatan new host telah sukses,
5. Kemudian muncul tampilan lanjutan pembuatan new host
6. Dengan menekan tombol done, maka akan muncul menu DNS dengan tambahan www pada bagian forward zone movingcel.com,

4. Melakukan pengaturan property web site
Pengaturan ini dimaksudkan agar setiap kita mengakses web site dengan mengetikan alamat www.movingcel.com pada address bar program browser (internet explorer) maka server akan mengarahkan kita untuk membuka file index.html sebagai halaman utama web site tersebut.

Langkah pengaturan web site sebagai berikut:
1. Masih dari program IIS, kemudian pilih nama web site yang ada : movingcel.com lalu pilih tombol action, hingga muncul menu pop up lalu klik tombol properties .
2. Pemilihan menu properties pada movingcel.com akan memunculkan dialog properties.
3. Pilih tab Documents untuk pembuatan file index.html dengan cara pilih tombol add lalu ketik nama file : inde.html pada kotak isian.
Pembuatan file index.html sudah berhasil, tampak pada gambar dengan posisi masih dibawah, sehingga perlu digeser keatas dengan menekan tombol naik di sebelah kiri nama file hingga berada paling atas
5. Proses pengaturan web site : movingcel.com sudah selesai, lalu tekan tombol ok maka web site sudah dapat di jalankan dengan cara membuka program browser (internet explorer) dari komputer server dan komputer yang lain, lalu pada bagian address bar ketik : http://www.movingcel.com Jika mampu program browser mampu menampilkan halaman index.html, maka proses konfigurasi web server (IIS) dan DNS server telah berhasil.
Jika belum maka ulangi langkah- langkah tersebut diatas dengan teliti dan hati – hati.

D. Kesimpulan
Dengan adanya program IIS sebagai web server, menjadikan Windows 2000 server dapat dijadikan web server yang dapat digunakan pada jaringan local (LAN) maupun jaringan dunia (internet). Sedangkan DNS Server mempunyai kemampuan untuk mengubah alamat yang berupa angka – angka IP addres yakni : 219.200.20.231 menjadi kata – kata yang mudah diingat, yakni : www.movingcel.com . Dengan demikian adanya kombinasi antara IIS dan DNS kita dapat menjadikan suatu komputer sebagai web server yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, baik untuk pendidikan, administrasi pemerintahan maupun kegiatan bisnis yang bersifat local atau internasional.

RT/RW NET


RT/RW-net sebetulnya produk hasil jerih payah banyak rakyat di Indonesia yang mendambakan Internet murah. Dari sisi kebijakan RT/RW-net memperlihatkan sebuah fenomena ketidak adaan ruang legal bagi infrastruktur berbasis komunitas, yang di bangun dengan peralatan buatan sendiri, dari rakyat, oleh rakyat, oleh rakyat.
Tidak ada ruang legal bagi infrastruktur Wireless Internet menggunakan WiFi. Adanya peralatan teknologi informasi yang mutakhir tidak cukup. Keberhasilan RT/RW-net di Indonesia terjadi karena adanya proses pemandaian masyarakat tentang alternatif teknologi Internet yang murah. Belakangan hari, teknologi Wireless Internet tampaknya menjadi tulang punggung RT/RW-net di Indonesia.

1996 Istilah RT/RW-net

Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.

Implementasi Awal RT/RW-net

dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an. Banyak kisah sedih yang diceritakan oleh Michael Sunggiardi karena sulitnya mencari pelanggan di awal 2-3 tahun operasi RT/RW-net-nya. Sebagian besar tetangga beliau pada saat itu tidak merasa butuh akses Internet 24 jam dari rumahnya. Michael Sunggiardi banyak menggunakan kabel LAN untuk menyambungkan antar rumah. Karena lebih reliable dan lebih murah di bandingkan dengan menggunakan radio / wireless LAN / Wireless Internet Belakangan, tampaknya lebih banyak RT/RW-net yang menggunakan Wireless Internet karena lebih mudah dan harga peralatan yang semakin murah.
UU 36/1999 tidak berpihak pada Infrastruktur Rakyat

Dari sisi legalitas, sebetulnya RT/RW-net tidak legal karena berdasarkan UU 36/1998 maupun berbagai PP & KEPMEN dibawahnya hanya operator telekomunikasi yang berhak membangun sebuah infrastruktur telekomunikasi. Jelas kerangka kebijakan yang ada lebih banyak ditujukan kepada usaha besar dengan peralatan kelas Cisco.
Tidak pernah terpikir oleh pemerintah bahwa sebagian besar akses akan berkembang dari jaringan sekolah, jaringan RT/RW-net yang mungkin beroperasi tanpa ijin usaha, atau maksimum sebuah CV saja, dengan peralatan seadanya bahkan dengan router buatan sendiri dari PC kelas Pentium II. Berbasis pada pengembangan konsep infrastruktur telekomunikasi rakyat, yang bertumpu pada teknologi Internet tanpa kabel pada band ISM & UNII di frekuensi 2.4GHz dan 5-5.8 GHz implementasi RT/RW-net mulai di lakukan.
Teknologi Warung Internet yang relatif sederhana dan mapan di kembangkan untuk menyambungkan komputer tetangga menggunakan kabel LAN untuk menjadi RT/RW-net. Secara sederhana sambungan 24 jam ke Internet Service Provider (ISP) yang harganya Rp. 4-8 juta/bulan, di bagi 20-80 tetangga untuk mencapai biaya operasi Rp. 150-300.000/bulan/ rumah 24 jam ke Internet. Jika dilakukan bertumpu pada pembentukan kebutuhan (demand creation), bukan pembangunan infrastruktur semata, investasi sambungan yang besarnya antara Rp. 1-4 juta akan kembali modal dalam waktu 1-1.5 tahunan.
Semua dilakukan tanpa perlu bergantung kepada Telkom maupun pemerintah. Teknologi Internet tanpa kabel menjadi menarik karena diluar negeri frekuensi 2.4 GHz, maupun 5-5.8 GHz di bebaskan dari ijin frekuensi, akibatnya peralatan komunikasi data pada frekuensi tersebut dapat diperoleh dengan mudah, murah selain mudah dioperasikan (user-friendly). Bayangkan sebuah card Internet tanpa kabel pada kecepatan 11-22Mbps dapat di peroleh seharga Rp. 350-500.000 per buah, tinggal dibuatkan antenna parabola kecil, atau antenna kaleng susu cukup menjangkau jarak jauh 3-5 km.
Di Indonesia, perjuangan untuk membebaskan 2.4 GHz & 5-5.8 GHz dari penindasan aparat telah menelan banyak korban, berakibat di bebaskannya frekuensi 2.4GHz untuk penggunaan Internet sejak January 2005. Sayangnya, hingga hari di tahun 2006 penggunaan 5-5.8GHz hanya dapat dinikmati dengan membayar setoran sekitar Rp 20 - 25 juta / tahun / node kepada pemerintah. Itupun hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai ijin ISP / operator telekomunikasi, akibatnya rakyat kecil, yang bermodal kecil tidak mungkin untuk memperoleh ijin frekuensi tsb.
2006 RT/RW-net di INDOWLI

Di tahun 2005-2006, setelah frekuensi 2.4GHz di bebaskan. Tampaknya RT/RW-net menjadi sangat booming, hal ini dapat di monitor dari dekat dari berbagai diskusi yang terjadi di mailing list indowli@yahoogroups.com, banyak sekali permohonan akses RT/RW-net yang dilayangkan ke mailing list indowli@yahoogroups.com.
Dengan teknologi RT/RW-net sangat mungkin sebuah rumah untuk memperoleh akses Internet 24 jam dengna biaya relatif murah. Di tahun 2006, rata-rata biaya langganan RT/RW-net sekitar Rp. 250-350.000 / bulan untuk akses Internet 24 jam.
Berita yang menarik terjadi di Bandung, beberapa kos-kosan juga mengembangkan kos-kos-an Net di bawah RT/RW-net dan menarik sekitar Rp. 50.000 / bulan untuk setiap anak kos yang mengakses Internet 24 jam. Dengan cara ini Internet menjadi sangat terjangkau untuk para mahasiswa. Seperti biasa, setelah berjalan beberapa mulai terjadi tindakan represive terhadap RT/RW-net yang di sweeping oleh Balai Monitoring POSTEL. Argumentasi yang digunakan adalah ijin ISP. Agak ajaib sebuah RT/RW-net kalau harus memiliki ijin ISP yang di tanda tangani oleh seorang Menteri.

Yang diperlukan utk rtrwnet sederhana:

- Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

-Penang kal petir sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.


- Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang di kenal sebagai routing.

- Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.




-POE (Power Over Ethern
et) agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


- Tower guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.






-Kabel UTP/STP meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.









RT/RW NET

RT/RW-net
RT/RW-net sebetulnya produk hasil jerih payah banyak rakyat di Indonesia yang mendambakan Internet murah. Dari sisi kebijakan RT/RW-net memperlihatkan sebuah fenomena ketidak adaan ruang legal bagi infrastruktur berbasis komunitas, yang di bangun dengan peralatan buatan sendiri, dari rakyat, oleh rakyat, oleh rakyat. Tidak ada ruang legal bagi infrastruktur Wireless Internet menggunakan WiFi.
Adanya peralatan teknologi informasi yang mutakhir tidak cukup. Keberhasilan RT/RW-net di Indonesia terjadi karena adanya proses pemandaian masyarakat tentang alternatif teknologi Internet yang murah. Belakangan hari, teknologi
Wireless Internet tampaknya menjadi tulang punggung RT/RW-net di Indonesia.








1996 Istilah RT/RW-net
Istilah
RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps.
Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka
RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.

Implementasi Awal RT/RW-net
Implementasi yang serius dari
RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an. Banyak kisah sedih yang diceritakan oleh Michael Sunggiardi karena sulitnya mencari pelanggan di awal 2-3 tahun operasi RT/RW-net-nya. Sebagian besar tetangga beliau pada saat itu tidak merasa butuh akses Internet 24 jam dari rumahnya. RT/RW-net Michael Sunggiardi sempat menjadi feature di acara e-lifestyle MetroTV. Michael Sunggiardi banyak menggunakan kabel LAN untuk menyambungkan antar rumah. Karena lebih reliable dan lebih murah di bandingkan dengan menggunakan radio / wireless LAN / Wireless Internet
Belakangan, tampaknya lebih banyak RT/RW-net yang menggunakan
Wireless Internet karena lebih mudah dan harga peralatan yang semakin murah.

UU 36/1999 tidak berpihak pada Infrastruktur Rakyat
Dari sisi legalitas, sebetulnya RT/RW-net tidak legal karena berdasarkan UU 36/1998 maupun berbagai PP & KEPMEN dibawahnya hanya operator telekomunikasi yang berhak membangun sebuah infrastruktur telekomunikasi. Jelas kerangka kebijakan yang ada lebih banyak ditujukan kepada usaha besar dengan peralatan kelas Cisco. Tidak pernah terpikir oleh pemerintah bahwa sebagian besar akses akan berkembang dari jaringan sekolah, jaringan RT/RW-net yang mungkin beroperasi tanpa ijin usaha, atau maksimum sebuah CV saja, dengan peralatan seadanya bahkan dengan router buatan sendiri dari PC kelas Pentium II.
Berbasis pada pengembangan konsep infrastruktur telekomunikasi rakyat, yang bertumpu pada teknologi Internet tanpa kabel pada band ISM & UNII di frekuensi 2.4GHz dan 5-5.8 GHz implementasi RT/RW-net mulai di lakukan. Teknologi Warung Internet yang relatif sederhana dan mapan di kembangkan untuk menyambungkan komputer tetangga menggunakan kabel LAN untuk menjadi RT/RW-net. Secara sederhana sambungan 24 jam ke Internet Service Provider (ISP) yang harganya Rp. 4-8 juta/bulan, di bagi 20-80 tetangga untuk mencapai biaya operasi Rp. 150-300.000/bulan/ rumah 24 jam ke Internet. Jika dilakukan bertumpu pada pembentukan kebutuhan (demand creation), bukan pembangunan infrastruktur semata, investasi sambungan yang besarnya antara Rp. 1-4 juta akan kembali modal dalam waktu 1-1.5 tahunan. Gilanya, semua dilakukan tanpa perlu bergantung kepada Telkom maupun pemerintah.
Teknologi Internet tanpa kabel menjadi menarik karena diluar negeri frekuensi 2.4 GHz, maupun 5-5.8 GHz di bebaskan dari ijin frekuensi, akibatnya peralatan komunikasi data pada frekuensi tersebut dapat diperoleh dengan mudah, murah selain mudah dioperasikan (user-friendly). Bayangkan sebuah card Internet tanpa kabel pada kecepatan 11-22Mbps dapat di peroleh seharga Rp. 350-500.000 per buah, tinggal dibuatkan antenna parabola kecil, atau antenna kaleng susu cukup menjangkau jarak jauh 3-5 km.
Di Indonesia, perjuangan untuk membebaskan 2.4 GHz & 5-5.8 GHz dari penindasan aparat telah menelan banyak korban, berakibat di bebaskannya frekuensi 2.4GHz untuk penggunaan Internet sejak January 2005. Sayangnya, hingga hari di tahun 2006 penggunaan 5-5.8GHz hanya dapat dinikmati dengan membayar setoran sekitar Rp 20 - 25 juta / tahun / node kepada pemerintah. Itupun hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai ijin ISP / operator telekomunikasi, akibatnya rakyat kecil, yang bermodal kecil tidak mungkin untuk memperoleh ijin frekuensi tsb.

2006 RT/RW-net di INDOWLI
Di tahun 2005-2006, setelah frekuensi 2.4GHz di bebaskan. Tampaknya
RT/RW-net menjadi sangat booming, hal ini dapat di monitor dari dekat dari berbagai diskusi yang terjadi di mailing list indowli@yahoogroups.com, banyak sekali permohonan akses RT/RW-net yang dilayangkan ke mailing list indowli@yahoogroups.com.
Dengan teknologi RT/RW-net sangat mungkin sebuah rumah untuk memperoleh akses Internet 24 jam dengna biaya relatif murah. Di tahun 2006, rata-rata biaya langganan
RT/RW-net sekitar Rp. 250-350.000 / bulan untuk akses Internet 24 jam. Berita yang menarik terjadi di Bandung, beberapa kos-kosan juga mengembangkan kos-kos-an Net di bawah RT/RW-net dan menarik sekitar Rp. 50.000 / bulan untuk setiap anak kos yang mengakses Internet 24 jam. Dengan cara ini Internet menjadi sangat terjangkau untuk para mahasiswa.
Yang diperlukan utk rtrwnet sederhana:
Tower dan asesorisnya atau bisa juga pipa ledeng guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.





Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Antena untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meskipun ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.

Router
sebuah
alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

POE (Power Over Ethernet) agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


Kabel UTP/STP meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.

Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.

Penangkal Petir (Lightning Arrester) Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
2007 laporan sweeping RT/RW-net
Seperti biasa, setelah berjalan beberapa mulai terjadi tindakan represive terhadap
RT/RW-net yang di sweeping oleh Balai Monitoring POSTEL. Argumentasi yang digunakan adalah ijin ISP. Agak ajaib sebuah RT/RW-net kalau harus memiliki ijin ISP yang di tanda tangani oleh seorang Menteri. Bayangkan MENKOMINFO harus menanda tangani juta-an ijin RT/RW-net seluruh Indonesia

7 LayaR OSI

Model Jaringan 7 OSI Layer
Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.“Open” dalam OSI

“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
Modularity
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data Link
Physical
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Model OSI
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Model OSI
Keterangan:

Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). juga untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).


Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.