Jumat, 31 Agustus 2012

Seokyu {series} ... How About You ???


Seokyu {series} … How About You???


NB : Nama yang digunakan hanya pinjaman,, untuk karakter aslinya mian aku masih tahap baru mengenal lebih jauh. Gomawo.

Tak perlu menempatkanku di posisi utama dan terpenting di hatimu..
Cukup rasakan saja keberadaanku sedetik di hidupmu
Dan mulai menerimaku
Akan ku anggap itu bukti cintamu

                                                                  -Seo Joo Hyun-


Kau bukan yang pertama
Dan mungkin menjadi pilihan akhirku
Aku juga tak akan meminta lebih untuk posisiku di hatimu
Cukup kau berada disisiku
Membagi waktu bersamaku
Itu adalah ungkapkan cinta yang terindah bagiku

Cho Kyuhyun

Incheon Airport, Seoul

Seperti kebanyakan bandara di negara manapun. Di bandara inipun suasana ramai menjadi rutinitas tersendiri. Memang tempat ini menjadi saksi bisu berbagai macam jenis dan tampilan orang. Tak jarang disinilah awal dan akhir pertemuan. Terdengar miris namun inilah nyatanya.

Disini. Di tempat yang sama. Tepat 5 tahun yang lalu yeoja itu pergi dengan berbagai macam masalah yang di tutupinya dengan rapat. Seolah hanya dia saja yang tahu dan harus menanggungnya. Nyatanya, masalah itu adalah sebuah rahasia umum. Jika siapapun bertanya, semua akan menjawab dengan satu jawaban yang sama.
Yeoja betinggi semampai itu kini sudah menginjakan kakinya kembali di tanah kelahirannya. Tempat yang akhir-akhir ini menjadi mimpinya. Dia tak sabar untuk bertemu dengan orang yang paling di sayanginya. Orang yang dulu menjadi alasan hidupnya.

“Mommy, I miss you so much. How about you?”gumamnya terdengar lirih.

Perlahan dia menapaki tiap langkah untuk keluar dari pintu kedatangan. Mencoba menemukan paling tidak seseorang yang menunggu kepulangannya. Sayangnya, tak ada satupun dari para penjemput itu yang dikenalnya.

“I’m back.” gumamnya sambil menatap birunya langit kota Seoul. “Jeongmal Bogoshippo, Eon.”lanjutnya sambil terus berjalan. Menundukan kepalanya mencoba mengacuhkan pandangan semua orang yang menatapnya kagum. Namun sedetik kemudian di tegakkan pandangannya ke depan. Mencoba menjalani dengan baik dan melupakan pandangan orang lain. Meski itu sebuah kekaguman.

Beku. Terkejut. Atau katakan saja hampa. Melihat seseorang namja yang melambaikan tangan ke arahnya. Tersenyum evil yang biasa terlihat di wajah tampannya. Dengan lambat namja itu menghampiri yeojanya. Menyunggingkan senyum, bukan senyum evil lagi tapi senyuman yang siapapun akan berusaha memutuskan waktu hanya sekedar ingin lebih lama melihatnya.

“Annyeong..”sapa Sang Namja lalu membungkukkan sedikit badannya, yeoja itu tersenyum. “Aku kira kau sudah melupakan negara ini. Dan merubah kewarganegaraanmu.”lanjutnya.

Yeoja itu tersenyum lembut. Senyuman malaikat yang lama dirindukan sang namja. “Untuk apa dilupakan kalau tempat ini tempatku untuk pulang.”balasnya.

“Arraseo.”ejek sang namja. “Nona Muda akan ku antar kemanapun kau pergi.”

“Aigoo. Kau … Kau menang taruhan??? Tumben sekali kau berbaik hati padaku, EvilKyu?”sindir yeoja itu tak kalah tajam.

“Ya! kau baru menyadari namjamu ini baik hati dan tampan Nona.”

Seohyun, nama yeoja manis itu. Tak di duganya namja yang kini berstatus ‘tunangannya’ menjemputnya. Padahal hanya satu orang saja yang di beritahu bahwa hari ini akan pulang.

“Let’s go.”ajak Kyuhyun. Tanpa menunggu respon Seohyun. Kyuhyun mengandeng Seohyun menuju mobilnya. Dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.

“I miss you so much. How about you?”tanya Kyuhyun memecahkan keheningan. Mendengar itu Seohyun hanya diam. Dia hanya menyunggingkan senyum tulusnya. “Hmm.. Na do bogoshippo Tuan Muda Cho. Puas?”balas Seohyun.

“Cukup puas.”

Lagi. Bukan dengan orang ini, bukan dia yang dirindukannya.

How about You???

Seohyun hanya memandang sendu pada pemandangan di depannya. Setengah jam yang lalu Kyuhyun menurunkannya di depan sebuah rumah mewah yang dulu di tinggalinya. Namun sampai saat ini belum ada keberanian yang muncul di dirinya untuk memasukinya.

“Tidak ada keberanian untuk masuk?”tanya Kyuhyun mengagetkan.

Mungkin karena mengenal yeojanya itu Kyuhyun hanya memarkir jauh mobilnya. Seolah dirinya sudah tidak ada di tempat itu. Kenyataannya dia masih disana memperhatikan Seohyun dari jauh.

“Omo.. Kau mengagetkanku saja.”jawab Seohyun mengalihkan pembicaraan. “Waeyo kau disini? Aku menyuruhmu pulang kan.”lanjutnya tanpa memperdulikan sikap Kyuhyun yang mencurigakan.

“Arra.”balasanya singkat. Namun Kyuhyun menyugingkan senyum evilnya. “Setelah kau masuk ke dalam. Arraseo?”

Dengan cepat Kyuhyun menarik tangan Seohyun untuk memasuki kediaman keluarga Seo. Seohyun dengan enggan mengikuti Kyuhyun memasuki rumahnya. Meskipun sulit tapi ini kan yang harus dilewatinya. “Mom.. i’m back. I miss you so much.”lirihnya.

How about You???

 “Kemana bocah evil itu?”tanya seorang namja pada ketiga chingunya. Tapi hanya mendapat gelengan sebagai responnya. “Kalian … kalian bilang aku hobi telat. See??? Si bodoh itu yang paling telat.”keluhnya pada ketiga namja itu.

Dan lagi hanya anggukan dan gelengan tanggapan dari ketiga Chingunya. Di tambah ekspresi prihatin yang terlihat memilukan. “Yak. Kalian menyebalkan.”

“Aigoo. Hyung kau terlihat menyeramkan.”ejek Kyuhyun menghampiri Heechul yang diam melihat kedatangannya. “Hyung. Aku tau kau sudah tua jadi jangan membuat kerutan di wajahmu lagi dengan emosimu itu.”lanjutnya sambil berancang-ancang (?) untuk pergi.

“Ya! .,. Chakkaman. Hey bocah jangan kabur.”teriak Heechul.

Ketiga orang lainnya hanya diam tanpa ikut terlibat. Mereka terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Tak perdulikan jerit teriak dari kedua namja yang sibuk kejar-kejaran itu.

Sungmin, salah satu dari ketiganya kini menatap Heechul dan Kyuhyun yang kini sudah duduk di depannya. “Dia benar kembali???”tanya Sungmin to the point. “Kau telat karena datang padanya kan?? Jadi kau benar-benar merindukannya kan?”lanjutnya dan menatap tanya pada Kyuhyun.

“Hyung…”jawab Kyuhyun menatap sendu pada Sungmin. Memasang wajah yang bisa dikatakan terlihat sedih dan kacau. Melihat itu Ryewook langsung menatap iba namdongsaengnya. Pikirannya bercabang. Mencoba mengartikan ekspresi sendu Kyuhyun.

“Kyu… Seohyun gwaenchanayo?”kata Ryewook yang akhirnya bertanya. Mencari jawaban yang tidak bisa ditemukannya di otaknya. “Dia tak melupakanmu kan?”

“Hyung …”kini tatapan sendu Kyuhyun beralih ke Ryewook. Hyung nya yang terlihat antusias dengan maksud terselubungnya itu. Hanya satu kata itupun kini mengalihkan Yesung dari I-phone nya. Sejenak dilupakan kegiatannya itu. “Akhh… kurasa dia mencampakkanmu. Mana mungkin dia mau bersama namja evil sepertimu.”tebak Yesung dan mendapat tatapan tajam Kyuhyun.

“Kau tega sekali mendoakan dongsaeng tampanmu ini seperti itu Hyung.”jawab Kyuhyun dengan ekspresi sedih dan kesal. Entah ini nyata atau aktingnya yang ingin benar-benar meyakinkan.

“Lalu apa reaksinya, Hyunnie?”tanya Heechul ikut bicara. “Setelah kau memaksa salah satu penghuni di keluarganya untuk memberitahu tentang kepulangannya.”

Kyuhyun tak langsung menjawab pertanyaan Heechul. Kini dia menatap Hyung nya satu-satunya. Mencari keseriusan di mata mereka. Dan BINGO. Semua antusias mendengar ucapannya. Dari Sungmin yang kini menatapnya lekat meminta jawaban secepatnya. Melihat Ryewook yang kini menatap iba karena ekspresi sendu buatan Kyuhyun. Juga Yesung dan Heechul yang meski terlihat enggan tapi dari matanya benar-benar membutuhkan jawaban secepatnya.

“Hyung … bisakah kalian jangan menangis mendengarnya.”katanya mengawali jawabannya. Dan mendapat anggukan yang terlihat enggan dari keempat Hyungnya. “Seohyun … dia … akhh.. eottoke Hyung memberitahukan pada kalian.”lanjutnya dengan membuat rasa penasaran mereka bertambah.

“Aigoo. Kau tinggal mengucapkan dia meninggalkanku, Hyung atau aku di campakkan Hyung.”potong Heechul memberikan saran untuk jawabannya pada Kyuhyun.

“Hyung.. kalian benar-benar ingin aku dicampukkan??”keluh Kyuhyun sedramatis mungkin.

Membuat keempat Hyungnya serempak mengatakan, “Mianhae Kyu.”

Sebenarnya Kyuhyun ingin langsung tertawa melihat itu. Namun ide jahilnya masih memaksanya untuk melanjutkan aktingnya. “Aigoo Hyung,,, kalian menggemaskan sekali.”batinnya.

Kyuhyun memaksa keempat Hyungnya untuk mendekat ke arahnya. “Seohyun merindukanku, Hyung.”katanya berbisik.

Sedetik…
Dua detik…
Tiga detik…

PLAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK

“Appooo…Hyung kalian membuat perlindungan kerangka otakku sedikit menipis..”keluh Kyuhyun yang mendapat jitakan ketiga Hyungnya minus Sungmin.

“Lain kali akan ku buat otak bodohmu itu bekerja ekstra.”balas Yesung. Dan berjalan meninggalkan mereka. “Aku ada urusan. Bye.”lanjutnya sebelum dia keluar dari pintu biru itu.

Sepertinya hari ini latihan mereka di batalkan. Dan lagi ini karena ulah namdongsaengnya. Ryeowook akhirnya menemani Heechul untuk membeli beberapa hadiah untuk sepupunya yang besok ulang tahun. Dan tinggalah Kyuhyun dan Sungmin. Mereka terdiam dan menikmati suasana yang mereka bangun sendiri.

“Hyung.. kau tak berkencan?”tanya Kyuhyun. Melihat Hyungnya tidak pergi seperti yang lainnya. Sungmin hanya menggeleng. Masih sibuk dengan I-phone nya.

“Hyung, aku pergi ne. Bye.”lanjut Kyuhyun meminta izin sebelum beranjak dari tempat duduknya. Sebelum Kyuhyun membuka pintunya dia menengok ke arah Sungmin. Sepertinya ada yang disembunyikan Hyungnya saat ini. “Kyu…”kata Sungmin yang merasa di perhatikan.

“Ne..”

“Kau sudah memikirkan ucapanku waktu itu? Kau tidak lupakan?”

Tanpa menjawab Kyuhyun meninggalkan Sungmin sendirian. Dia berjalan pelan menuju kamarnya. Sambil memikirkan maksud dari ucapan Hyung kesayangannya itu. “Apa yang kau lihat? Apa karena Seohyun mirip dengan Yuri kau menerimanya? Sampai kapanpun Yuri dan Seohyun itu berbeda. Keuranikka, jangan karena alasan itu kau menerimanya. Ingat. Jangan putuskan apapun sebelum kau tahu bagaimana perasaanmu sebenarnya. Arraseo.”

“Ne.. hyung.”bisiknya pada angin seketika dia mengingat ucapan Sungmin beberapa hari yang lalu.

How about You???

Kona Beans

Dengan perlahan Seohyun berjalan mendekati sosok yang kini dirindukannya. Orang yang tak lain adalah Yoona, sepupu kesayangannya. Kafe ini adalah awal ceritanya yang mungkin sampai saat ini masih berlanjut. Sebenarnya enggan menapaki tiap langkah lagi tempat-tempat dimasa lalunya. Tapi mungkin ini langkah baik untuk mencoba berdiri kembali.

Dengan cepat Seohyun menutup kedua mata Yoona dari belakang. Mencoba membuat kesal pada sepupunya. Mengingat cara ini yang paling cepat membuat Yoona marah.. and finally …

“Yak… siapa kau???”teriak Yoona. Ini salah satu hal yang membuatnya kesal dan membuatnya bisa terharu. Untung saja saat ini tak banyak pengunjung. “YA!… kau fansku??? Kau ini benar-benar menyebalkan? Nuguya?”

Reflek Yoona mencengkram tangan yang ada di matanya. Meskipun tidak seperti laki-laki, sabuk putihnya di Taekwondo bisa sedikit membuat yang mengganggu itu sedikit jera. “Eonni.. kau mencengkram tanganku terlalu kuat.”keluh Seohyun sedikit meringis.

“Omo…omo … ini kau Seo-ah..Aigoo…”kata Yoona sedikit terkejut. Mencoba mengelus lembut tangan Seohyun yang kini agak memerah. Kemudian memeluknya, meskipun dia suka mengunjungi Seohyun ke tempat sekolahnya tapi melihat Seohyun yang mengunjunginya. Ada kesenangan tersendiri.

“Sama..”kata Seohyun yang menatap satu per satu pemandangan Kafe sepupunya itu. Yoona hanya tersenyum simpul, sedikit mengerti maksud ucapan Seohyun. “Dia tak ingin ada yang merubahnya. Mengingat ini hasil karya pertama dari tunangannya.”

Seohyun hanya tersenyum lembut. Interior design ini memang mimpinya sejak kecil. Dulu dia dan Mommynya berkeinginan membuka kafe. Namun, semua itu hanya sebuah harapan yang kini makin terkikis. Tapi setidaknya dia bisa merealisasikan untuk orang-orang yang kini membuka diri untuk menerimanya. Sedikit perasaan bangga masuk ke dalam dirinya meski sering kali di tolaknya.

“Kau sudah menerimanyakan?”tanya Yoona dengan nada serius dan menatap lekat pada mata Seohyun. Mendalami mata bulat sepupunya sedalam jangkauannya. Namun sama. Hasilnya tetap sama. Kesedihan mendalam lebih mendominasi. “Kau kembali karena sudah menerimanyakan?”

“Eonni… Bogoshippo.”kata Seohyun mengalihkan. Mengerti maksudnya. Yoona mengajak Seohyun ke dalam ruangannya. Melihat kini kafe miliknya semakin banyak pengunjung karena sudah waktu makan siang.

How about You???

Kyuhyun kini sudah berdiri di depan kafe miliknya. Hari ini bukan hari kunjungan mingguannya. Makanya dia lebih memilih untuk menunggu Seohyun di mobilnya. Membiarkan tunangannya kini berbagi cerita pada sepupunya. Meskipun waktu janjiannya sudah terlewat lama.

Lima menit kemudian terlihat yeojanya itu keluar dari kafe dan berjalan ke arahnya. Perasaan yang biasa memang walaupun status mereka berubah sejak lama. Tak ada rasa canggung ataupun jantungnya yang berdegup dengan kencang. Berbeda jauh dengan perasaannya ketika bertemu dengan Yuri.

“Mianhae. Membuatmu menunggu.”kata Seohyun ketika dia sudah mendudukan diri disamping Kyuhyun. Hanya anggukan singkat yang diberikan Kyuhyun kemudian menstarter mobilnya dan menjalankannya dengan cepat.

“Kita mau kemana?”tanya Seohyun melihat jalanan diluar berbeda dengan perjanjian mereka sebelumnya.

“Jangan komentar apapun. Lihat dan jalani saja. Arra?”

“Ne.. Arraseo”

Ternyata Kyuhyun mengajaknya ke Namsan Tower. Tempat yang sebenarnya ingin dikunjunginya setelah bertemu dengan beberapa orang yang dirindukannya. Dengan cermat di perhatikannya pemandangan disekitarnya saat perjalanannya menaiki menara itu.

Genggaman Kyuhyun erat membuatnya sedikit senang. Perasaan yang tidak pernah dirasakannya mengingat hubungan mereka hanya jarak jauh. Kini keduanya hanya ada dalam jarak beberapa centi berdampingan. “Kyu … boleh kah aku bertanya?”tanya Seohyun menatap lembut.

Kyuhyun memandang Seohyun lekat. “Marhaebwa.”tanyanya lalu kembali menikmati udara dingin malam ini. Beberapa hari lagi Seoul memang akan memasuki musim dingin. Untung saja dia dan Seohyun memakai pakaian yang cukup tebal.

“Apa karena Yuri kau menerimaku?”tanya Seohyun yang masih menunggu reaksi Kyuhyun.

Bukan Kyuhyun namanya kalau perubahan dirinya dapat terlihat jelas. Dia bisa membuat orang lain salah mengartikan maksud dan tujuan sebenarnya. Sedikit terkejut melihat Seohyun membahas tentang Yuri. Masa lalu yang kini mencoba dilupakannya.

Flashback

Yuri dan Seohyun saudara kandung. Keduanya memang sangat mirip. Banyak yang mengatakan mereka kembar. Nyatanya memang kemiripan mereka temurun dari wajah manis Mommynya yang terlihat masih sangat muda.

Usia Yuri yang hanya berbeda setahun dengan Seohyun membuat Mommy nya tidak pernah membedakan keduanya. Semua yang diberikan sama dan hampir sama. Tak ada perbedaan dalam perlakuannya. Sampai kejadian itu memisahkan Yuri dan Seohyun.

Perceraian orang tua mereka memisahkan keduanya. Seohyun yang bersama Mommynya dan Daddynya yang mengambil paksa Yuri. Membuat keduanya terpisah. Tak ada komunikasi ataupun saling mencoba menghubungi.

Sampai ketika Yuri bertemu Kyuhyun yang ternyata tetangga baru Seohyun. Mulanya mereka tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu. Namun keadaan Yuri yang memburuk membuat Seohyun sedikit terkejut. Dia baru tahu kalau Eonninya itu mengidap penyakit leukimia.

Seohyun berlari menyusuri lorong RS yang terlihat hening. Tengah malam seperti ini tak membuatnya takut. Perasaan cemas dan khawatirnya lebih membuatnya mencari ruangan yang berada di Seoul Hospital. Sampai langkahnya berhenti di ruangan 111.

Ceklek …

Dengan perlahan dibukanya pintu ruangan itu. suara isakan tangis menyeruak keluar seiring terbuka lebarnya pintu itu. Ada Kyuhyun, Daddynya dan beberapa teman Eonninya yang kini menatap sedih ke arah tempat tidur yang kini sudah ditutupi oleh kain putih.

“Eonnie…”lirihnya menatap seorang yang dirindukannya sudah tak bergerak lagi. Pandangannya kosong.

Kejadian 5 tahun itu terulang lagi. Mommynya meninggal dengan penyakit yang sama. Membuatnya harus mengikuti sang Daddy yang lebih memilih menetap di Paris. Kehilangan kedua orang yang disayanginya secara beruntun. Membuatnya sedikit terpukul.

Dengan alasan perkembangan perusahaan keluarga, Tuan Seo mengajak putrid satu-satunya ini untuk melanjutkan sekolah disana. Membuka lembaran baru di kehidupan mereka.

Flashback end

“Diam kuartikan iya.”kata Seohyun menatap kota Seoul di malam hari. Sudah lebih dari 15 menit Kyuhyun tidak memberikan jawabannya. Membuatnya menyimpulkan arti dirinya yang sebenarnya di hidup Kyuhyun. “Tak perlu menempatkanku di posisi utama dan terpenting di hatimu.. Cukup rasakan saja keberadaanku sedetik di hidupmu. Dan mulai menerimaku. Akan ku anggap itu bukti cintamu. Aku rasa itu tak akan membuat eonniku marah karena posisinya digantikan olehku.”lanjut Seohyun yang kemudian menghembuskan nafas puasnya.

Sedikit lega sudah mengatakan kata-kata yang sebenarnya meminta Kyuhyun menatapnya. Bukan karena Yuri yang memintanya. “Eottoke denganmu?”tanya Kyuhyun yang kini menatap tajam ke arah Seohyun.

“Aku ingin memintamu melupakannya. Mianhae tentang itu. Sekarang yang ada hanya aku. Jadi tataplah aku dan belajarlah mencintaiku. Akhh… bagaimana kalau kita memulai dari awal. Dari perkenalan mungkin. Anyeong Haseyo, naneun Seo Joo Hyun imnida.”

Sedikit membuat suasana menjadi seperti biasanya adalah kemampuan Seohyun yang tanpa disadari menurun dari Sang Daddy dan itu keunikannya tersendiri. Kyuhyun hanya tersenyum manis. Kemudian kembali menatap pemandangan kota Seoul dari atas menara dengan ketinggian 777 kaki. “Arra. Kita berteman. Kyuhyun imnida. Bangapseumnida. Kau harus memanggilku O-P-P-A. Arrachi?”

“Ne…”

Tawa keduanya menggema di sana. Pengunjung disana hanya menatap mereka dengan kekaguman yang aneh, biasa ataupun kagum. Mereka menikmati pemandangannya dengan perasaan lega. Beban yang lama mereka pendam akhirnya tersalurkan. Dan mulai mencair. Inilah yang merubah segalanya. Takdir tak akan merubahmu, sebelum kau berniat merubahnya sendiri.

Kyuhyun menatap Seohyun lekat, melihat Seohyun yang memejamkan matanya untuk menikmati udara dingin tapi yang seolah menenangkannya. “Kau memang bukan yang pertama atau terutama untukku saat ini. Cukup berada disisiku, kau akan tahu dimana tempatmu berada. Hajima.”gumam Kyuhyun yang lebih terdengar berbicara pada dirinya sendiri.

“Hei Nona Muda. Kajja, kita Menikah.”

THE END


 THE END

Kamis, 30 Agustus 2012

ELEKTRONIKA DASAR


SOAL LATIHAN ELDAS 2012


1.       Model atom yang ideal pertama kali di ciptakan oleh :
                a. Newton                                           b. Bohr
                c. Einstein                                            d. J. Watt
2.       Proton yang terdapat di dalaminti atom pada model atom yang ideal mempunyai muatan  :                               
                a. Negatif                                            b. neutron
                c. Positif                                              d. tidakbermuatan
3.       Fungsiutama Resistor di dalamrangkaianlistrikadalah:
                a. PembatasDaya                             b. PembatasArusListrik
                c. Pembatastegangan                    c. Semuajawabansalah
4.       Semakintinggitingkat level energisebuah atom maka :
                a. Semakinkecilorbitnya                                b. Semakinbesarorbitnya
                c. Semakinbanyakelektron          d. Semakinsedikit electron
5.       Elektron – elektron yang berada di pita konduksisering kali disebutdengan
                a. electron bebas                             b. electron valensi
                c. electron isolasi                              d. electron variasi

CHARACTER BUILDING

KEKUATAN KEPUTUSAN (Rangkuman )

Dr. IBRAHIM ELFIKY



       Membuat keputusan (decion making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang yang lebih baik dalam menentukan kehidupan orang itu kedapannya. Di dalam buku ini Ibrahim Elfiky menyebutkan bahwasannya seseorang harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Setiap orang yang ingin lebih berhasil, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif.