My Destiny
Jika kamu bertemu dengannya
Jantungmu akan berdetak lebih
cepat
Hatimu seakan bergemuruh kencang
Semua pikiran dan teori di otakmu
hilang
Yang kau tahu saat itu,,
You’re my destiny...
“Kamu akan
tinggal bersama Ayah, Flo.”ucapan seorang lelaki paruh baya tak membuat gadis
manis itu berpaling dari tatapannya. Dia masih menatap nisan di depannya,
matanya yang agak bengkak tak terlihat karena memakai kaca mata hitam. Tapi air
matanya masih saja terus menangis.
Tempat
terakhir orang yang disayanginya membuat dia benar-benar terpukul. Seorang Ibu
yang membesarkan dirinya dengan banyak cinta kini sudah menghilang dari
jangkauan pandangannya. Hanya kesedihan yang melanda di dirinya. Benar-benar
terpukul wajah gadis manis yang tak bergeming meski langit menampakn rasa
prihatinnya.
“Ayo sayang, sebentar
lagi hujan.”ucapan dari orang yang sama dan sikap yang sama pula di tunjukan
gadis manis itu. “Aku masih ingin disini. Anda bisa tinggalkan aku sendiri.”
Kalimat gadis
itu diucapkan dengan sangat lirih. Rasanya ingin mendekat anak perempuannya itu
di tempat itu juga tapi apa daya, seorang wanita di sampinya menarik lelaki
paruh baya itu untuk segera menjauh. Dan mengajaknya ke arah mobil.
“Apa kamu
yakin akan mengajaknya tinggal bersama kita?”ucapa wanita itu saat di mobil.
“Dia anakku
juga, apa salah dia tinggal bersamaku?”balasnya dengan wajah dingin.