Seokyu {series} … How About You???
NB : Nama yang digunakan hanya pinjaman,, untuk karakter aslinya mian aku masih tahap baru mengenal lebih jauh. Gomawo.
Tak perlu menempatkanku di posisi utama dan terpenting
di hatimu..
Cukup rasakan saja keberadaanku sedetik di hidupmu
Dan mulai menerimaku
Akan ku anggap itu bukti cintamu
-Seo
Joo Hyun-
Kau bukan yang pertama
Dan mungkin menjadi pilihan
akhirku
Aku juga tak akan meminta
lebih untuk posisiku di hatimu
Cukup kau berada disisiku
Membagi waktu bersamaku
Itu adalah ungkapkan cinta
yang terindah bagiku
Cho Kyuhyun
Incheon
Airport, Seoul
Seperti
kebanyakan bandara di negara manapun. Di bandara inipun suasana ramai menjadi
rutinitas tersendiri. Memang tempat ini menjadi saksi bisu berbagai macam jenis
dan tampilan orang. Tak jarang disinilah awal dan akhir pertemuan. Terdengar
miris namun inilah nyatanya.
Disini.
Di tempat yang sama. Tepat 5 tahun yang lalu yeoja itu pergi dengan berbagai
macam masalah yang di tutupinya dengan rapat. Seolah hanya dia saja yang tahu
dan harus menanggungnya. Nyatanya, masalah itu adalah sebuah rahasia umum. Jika
siapapun bertanya, semua akan menjawab dengan satu jawaban yang sama.
Yeoja
betinggi semampai itu kini sudah menginjakan kakinya kembali di tanah
kelahirannya. Tempat yang akhir-akhir ini menjadi mimpinya. Dia tak sabar untuk
bertemu dengan orang yang paling di sayanginya. Orang yang dulu menjadi alasan
hidupnya.
“Mommy,
I miss you so much. How about you?”gumamnya terdengar lirih.
Perlahan
dia menapaki tiap langkah untuk keluar dari pintu kedatangan. Mencoba menemukan
paling tidak seseorang yang menunggu kepulangannya. Sayangnya, tak ada satupun
dari para penjemput itu yang dikenalnya.
“I’m
back.” gumamnya sambil menatap birunya langit kota Seoul. “Jeongmal Bogoshippo,
Eon.”lanjutnya sambil terus berjalan. Menundukan kepalanya mencoba mengacuhkan
pandangan semua orang yang menatapnya kagum. Namun sedetik kemudian di tegakkan
pandangannya ke depan. Mencoba menjalani dengan baik dan melupakan pandangan
orang lain. Meski itu sebuah kekaguman.
Beku.
Terkejut. Atau katakan saja hampa. Melihat seseorang namja yang melambaikan
tangan ke arahnya. Tersenyum evil yang biasa terlihat di wajah tampannya.
Dengan lambat namja itu menghampiri yeojanya. Menyunggingkan senyum, bukan
senyum evil lagi tapi senyuman yang siapapun akan berusaha memutuskan waktu
hanya sekedar ingin lebih lama melihatnya.
“Annyeong..”sapa
Sang Namja lalu membungkukkan sedikit badannya, yeoja itu tersenyum. “Aku kira
kau sudah melupakan negara ini. Dan merubah kewarganegaraanmu.”lanjutnya.
Yeoja
itu tersenyum lembut. Senyuman malaikat yang lama dirindukan sang namja. “Untuk
apa dilupakan kalau tempat ini tempatku untuk pulang.”balasnya.
“Arraseo.”ejek
sang namja. “Nona Muda akan ku antar kemanapun kau pergi.”
“Aigoo.
Kau … Kau menang taruhan??? Tumben sekali kau berbaik hati padaku, EvilKyu?”sindir
yeoja itu tak kalah tajam.
“Ya!
kau baru menyadari namjamu ini baik hati dan tampan Nona.”
Seohyun,
nama yeoja manis itu. Tak di duganya namja yang kini berstatus ‘tunangannya’
menjemputnya. Padahal hanya satu orang saja yang di beritahu bahwa hari ini
akan pulang.
“Let’s
go.”ajak Kyuhyun. Tanpa menunggu respon Seohyun. Kyuhyun mengandeng Seohyun
menuju mobilnya. Dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.
“I
miss you so much. How about you?”tanya Kyuhyun memecahkan keheningan. Mendengar
itu Seohyun hanya diam. Dia hanya menyunggingkan senyum tulusnya. “Hmm.. Na do
bogoshippo Tuan Muda Cho. Puas?”balas Seohyun.
“Cukup
puas.”
Lagi.
Bukan dengan orang ini, bukan dia yang dirindukannya.
How about You???
Seohyun
hanya memandang sendu pada pemandangan di depannya. Setengah jam yang lalu
Kyuhyun menurunkannya di depan sebuah rumah mewah yang dulu di tinggalinya.
Namun sampai saat ini belum ada keberanian yang muncul di dirinya untuk
memasukinya.
“Tidak
ada keberanian untuk masuk?”tanya Kyuhyun mengagetkan.
Mungkin
karena mengenal yeojanya itu Kyuhyun hanya memarkir jauh mobilnya. Seolah dirinya
sudah tidak ada di tempat itu. Kenyataannya dia masih disana memperhatikan
Seohyun dari jauh.
“Omo..
Kau mengagetkanku saja.”jawab Seohyun mengalihkan pembicaraan. “Waeyo kau
disini? Aku menyuruhmu pulang kan.”lanjutnya tanpa memperdulikan sikap Kyuhyun
yang mencurigakan.
“Arra.”balasanya
singkat. Namun Kyuhyun menyugingkan senyum evilnya. “Setelah kau masuk ke
dalam. Arraseo?”
Dengan
cepat Kyuhyun menarik tangan Seohyun untuk memasuki kediaman keluarga Seo. Seohyun
dengan enggan mengikuti Kyuhyun memasuki rumahnya. Meskipun sulit tapi ini kan
yang harus dilewatinya. “Mom.. i’m back. I miss you so much.”lirihnya.
How about You???
“Kemana bocah evil itu?”tanya seorang namja
pada ketiga chingunya. Tapi hanya mendapat gelengan sebagai responnya. “Kalian
… kalian bilang aku hobi telat. See??? Si bodoh itu yang paling telat.”keluhnya
pada ketiga namja itu.
Dan
lagi hanya anggukan dan gelengan tanggapan dari ketiga Chingunya. Di tambah
ekspresi prihatin yang terlihat memilukan. “Yak. Kalian menyebalkan.”
“Aigoo.
Hyung kau terlihat menyeramkan.”ejek Kyuhyun menghampiri Heechul yang diam
melihat kedatangannya. “Hyung. Aku tau kau sudah tua jadi jangan membuat
kerutan di wajahmu lagi dengan emosimu itu.”lanjutnya sambil berancang-ancang
(?) untuk pergi.
“Ya!
.,. Chakkaman. Hey bocah jangan kabur.”teriak Heechul.
Ketiga
orang lainnya hanya diam tanpa ikut terlibat. Mereka terlihat sibuk dengan
aktivitas mereka masing-masing. Tak perdulikan jerit teriak dari kedua namja
yang sibuk kejar-kejaran itu.
Sungmin,
salah satu dari ketiganya kini menatap Heechul dan Kyuhyun yang kini sudah
duduk di depannya. “Dia benar kembali???”tanya Sungmin to the point. “Kau telat
karena datang padanya kan?? Jadi kau benar-benar merindukannya kan?”lanjutnya dan
menatap tanya pada Kyuhyun.
“Hyung…”jawab
Kyuhyun menatap sendu pada Sungmin. Memasang wajah yang bisa dikatakan terlihat
sedih dan kacau. Melihat itu Ryewook langsung menatap iba namdongsaengnya.
Pikirannya bercabang. Mencoba mengartikan ekspresi sendu Kyuhyun.
“Kyu…
Seohyun gwaenchanayo?”kata Ryewook yang akhirnya bertanya. Mencari jawaban yang
tidak bisa ditemukannya di otaknya. “Dia tak melupakanmu kan?”
“Hyung
…”kini tatapan sendu Kyuhyun beralih ke Ryewook. Hyung nya yang terlihat
antusias dengan maksud terselubungnya itu. Hanya satu kata itupun kini
mengalihkan Yesung dari I-phone nya. Sejenak dilupakan kegiatannya itu. “Akhh…
kurasa dia mencampakkanmu. Mana mungkin dia mau bersama namja evil
sepertimu.”tebak Yesung dan mendapat tatapan tajam Kyuhyun.
“Kau
tega sekali mendoakan dongsaeng tampanmu ini seperti itu Hyung.”jawab Kyuhyun
dengan ekspresi sedih dan kesal. Entah ini nyata atau aktingnya yang ingin
benar-benar meyakinkan.
“Lalu
apa reaksinya, Hyunnie?”tanya Heechul ikut bicara. “Setelah kau memaksa salah
satu penghuni di keluarganya untuk memberitahu tentang kepulangannya.”
Kyuhyun
tak langsung menjawab pertanyaan Heechul. Kini dia menatap Hyung nya
satu-satunya. Mencari keseriusan di mata mereka. Dan BINGO. Semua antusias
mendengar ucapannya. Dari Sungmin yang kini menatapnya lekat meminta jawaban
secepatnya. Melihat Ryewook yang kini menatap iba karena ekspresi sendu buatan
Kyuhyun. Juga Yesung dan Heechul yang meski terlihat enggan tapi dari matanya
benar-benar membutuhkan jawaban secepatnya.
“Hyung
… bisakah kalian jangan menangis mendengarnya.”katanya mengawali jawabannya.
Dan mendapat anggukan yang terlihat enggan dari keempat Hyungnya. “Seohyun …
dia … akhh.. eottoke Hyung memberitahukan pada kalian.”lanjutnya dengan membuat
rasa penasaran mereka bertambah.
“Aigoo.
Kau tinggal mengucapkan dia meninggalkanku, Hyung atau aku di campakkan
Hyung.”potong Heechul memberikan saran untuk jawabannya pada Kyuhyun.
“Hyung..
kalian benar-benar ingin aku dicampukkan??”keluh Kyuhyun sedramatis mungkin.
Membuat
keempat Hyungnya serempak mengatakan, “Mianhae Kyu.”
Sebenarnya
Kyuhyun ingin langsung tertawa melihat itu. Namun ide jahilnya masih memaksanya
untuk melanjutkan aktingnya. “Aigoo Hyung,,, kalian menggemaskan
sekali.”batinnya.
Kyuhyun
memaksa keempat Hyungnya untuk mendekat ke arahnya. “Seohyun merindukanku,
Hyung.”katanya berbisik.
Sedetik…
Dua detik…
Tiga detik…
Dua detik…
Tiga detik…
PLAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK
“Appooo…Hyung
kalian membuat perlindungan kerangka otakku sedikit menipis..”keluh Kyuhyun
yang mendapat jitakan ketiga Hyungnya minus Sungmin.
“Lain
kali akan ku buat otak bodohmu itu bekerja ekstra.”balas Yesung. Dan berjalan
meninggalkan mereka. “Aku ada urusan. Bye.”lanjutnya sebelum dia keluar dari
pintu biru itu.
Sepertinya
hari ini latihan mereka di batalkan. Dan lagi ini karena ulah namdongsaengnya.
Ryeowook akhirnya menemani Heechul untuk membeli beberapa hadiah untuk
sepupunya yang besok ulang tahun. Dan tinggalah Kyuhyun dan Sungmin. Mereka
terdiam dan menikmati suasana yang mereka bangun sendiri.
“Hyung..
kau tak berkencan?”tanya Kyuhyun. Melihat Hyungnya tidak pergi seperti yang
lainnya. Sungmin hanya menggeleng. Masih sibuk dengan I-phone nya.
“Hyung,
aku pergi ne. Bye.”lanjut Kyuhyun meminta izin sebelum beranjak dari tempat
duduknya. Sebelum Kyuhyun membuka pintunya dia menengok ke arah Sungmin.
Sepertinya ada yang disembunyikan Hyungnya saat ini. “Kyu…”kata Sungmin yang
merasa di perhatikan.
“Ne..”
“Kau
sudah memikirkan ucapanku waktu itu? Kau tidak lupakan?”
Tanpa
menjawab Kyuhyun meninggalkan Sungmin sendirian. Dia berjalan pelan menuju
kamarnya. Sambil memikirkan maksud dari ucapan Hyung kesayangannya itu. “Apa
yang kau lihat? Apa karena Seohyun mirip dengan Yuri kau menerimanya? Sampai
kapanpun Yuri dan Seohyun itu berbeda. Keuranikka, jangan karena alasan itu kau
menerimanya. Ingat. Jangan putuskan apapun sebelum kau tahu bagaimana
perasaanmu sebenarnya. Arraseo.”
“Ne..
hyung.”bisiknya pada angin seketika dia mengingat ucapan Sungmin beberapa hari
yang lalu.
How about You???
Kona Beans
Dengan
perlahan Seohyun berjalan mendekati sosok yang kini dirindukannya. Orang yang
tak lain adalah Yoona, sepupu kesayangannya. Kafe ini adalah awal ceritanya
yang mungkin sampai saat ini masih berlanjut. Sebenarnya enggan menapaki tiap
langkah lagi tempat-tempat dimasa lalunya. Tapi mungkin ini langkah baik untuk
mencoba berdiri kembali.
Dengan
cepat Seohyun menutup kedua mata Yoona dari belakang. Mencoba membuat kesal
pada sepupunya. Mengingat cara ini yang paling cepat membuat Yoona marah.. and
finally …
“Yak…
siapa kau???”teriak Yoona. Ini salah satu hal yang membuatnya kesal dan
membuatnya bisa terharu. Untung saja saat ini tak banyak pengunjung. “YA!… kau
fansku??? Kau ini benar-benar menyebalkan? Nuguya?”
Reflek
Yoona mencengkram tangan yang ada di matanya. Meskipun tidak seperti laki-laki,
sabuk putihnya di Taekwondo bisa sedikit membuat yang mengganggu itu sedikit
jera. “Eonni.. kau mencengkram tanganku terlalu kuat.”keluh Seohyun sedikit
meringis.
“Omo…omo
… ini kau Seo-ah..Aigoo…”kata Yoona sedikit terkejut. Mencoba mengelus lembut
tangan Seohyun yang kini agak memerah. Kemudian memeluknya, meskipun dia suka
mengunjungi Seohyun ke tempat sekolahnya tapi melihat Seohyun yang
mengunjunginya. Ada kesenangan tersendiri.
“Sama..”kata
Seohyun yang menatap satu per satu pemandangan Kafe sepupunya itu. Yoona hanya
tersenyum simpul, sedikit mengerti maksud ucapan Seohyun. “Dia tak ingin ada
yang merubahnya. Mengingat ini hasil karya pertama dari tunangannya.”
Seohyun
hanya tersenyum lembut. Interior design ini memang mimpinya sejak kecil. Dulu
dia dan Mommynya berkeinginan membuka kafe. Namun, semua itu hanya sebuah
harapan yang kini makin terkikis. Tapi setidaknya dia bisa merealisasikan untuk
orang-orang yang kini membuka diri untuk menerimanya. Sedikit perasaan bangga
masuk ke dalam dirinya meski sering kali di tolaknya.
“Kau
sudah menerimanyakan?”tanya Yoona dengan nada serius dan menatap lekat pada
mata Seohyun. Mendalami mata bulat sepupunya sedalam jangkauannya. Namun sama.
Hasilnya tetap sama. Kesedihan mendalam lebih mendominasi. “Kau kembali karena
sudah menerimanyakan?”
“Eonni…
Bogoshippo.”kata Seohyun mengalihkan. Mengerti maksudnya. Yoona mengajak
Seohyun ke dalam ruangannya. Melihat kini kafe miliknya semakin banyak
pengunjung karena sudah waktu makan siang.
How about You???
Kyuhyun kini sudah berdiri di depan kafe miliknya. Hari ini
bukan hari kunjungan mingguannya. Makanya dia lebih memilih untuk menunggu
Seohyun di mobilnya. Membiarkan tunangannya kini berbagi cerita pada sepupunya.
Meskipun waktu janjiannya sudah terlewat lama.
Lima
menit kemudian terlihat yeojanya itu keluar dari kafe dan berjalan ke arahnya.
Perasaan yang biasa memang walaupun status mereka berubah sejak lama. Tak ada
rasa canggung ataupun jantungnya yang berdegup dengan kencang. Berbeda jauh
dengan perasaannya ketika bertemu dengan Yuri.
“Mianhae.
Membuatmu menunggu.”kata Seohyun ketika dia sudah mendudukan diri disamping
Kyuhyun. Hanya anggukan singkat yang diberikan Kyuhyun kemudian menstarter
mobilnya dan menjalankannya dengan cepat.
“Kita
mau kemana?”tanya Seohyun melihat jalanan diluar berbeda dengan perjanjian
mereka sebelumnya.
“Jangan
komentar apapun. Lihat dan jalani saja. Arra?”
“Ne..
Arraseo”
Ternyata
Kyuhyun mengajaknya ke Namsan Tower. Tempat yang sebenarnya ingin dikunjunginya
setelah bertemu dengan beberapa orang yang dirindukannya. Dengan cermat di
perhatikannya pemandangan disekitarnya saat perjalanannya menaiki menara itu.
Genggaman
Kyuhyun erat membuatnya sedikit senang. Perasaan yang tidak pernah dirasakannya
mengingat hubungan mereka hanya jarak jauh. Kini keduanya hanya ada dalam jarak
beberapa centi berdampingan. “Kyu … boleh kah aku bertanya?”tanya Seohyun
menatap lembut.
Kyuhyun
memandang Seohyun lekat. “Marhaebwa.”tanyanya lalu kembali menikmati udara
dingin malam ini. Beberapa hari lagi Seoul memang akan memasuki musim dingin.
Untung saja dia dan Seohyun memakai pakaian yang cukup tebal.
“Apa
karena Yuri kau menerimaku?”tanya Seohyun yang masih menunggu reaksi Kyuhyun.
Bukan
Kyuhyun namanya kalau perubahan dirinya dapat terlihat jelas. Dia bisa membuat
orang lain salah mengartikan maksud dan tujuan sebenarnya. Sedikit terkejut
melihat Seohyun membahas tentang Yuri. Masa lalu yang kini mencoba
dilupakannya.
Flashback
Yuri
dan Seohyun saudara kandung. Keduanya memang sangat mirip. Banyak yang
mengatakan mereka kembar. Nyatanya memang kemiripan mereka temurun dari wajah
manis Mommynya yang terlihat masih sangat muda.
Usia
Yuri yang hanya berbeda setahun dengan Seohyun membuat Mommy nya tidak pernah
membedakan keduanya. Semua yang diberikan sama dan hampir sama. Tak ada
perbedaan dalam perlakuannya. Sampai kejadian itu memisahkan Yuri dan Seohyun.
Perceraian
orang tua mereka memisahkan keduanya. Seohyun yang bersama Mommynya dan
Daddynya yang mengambil paksa Yuri. Membuat keduanya terpisah. Tak ada
komunikasi ataupun saling mencoba menghubungi.
Sampai
ketika Yuri bertemu Kyuhyun yang ternyata tetangga baru Seohyun. Mulanya mereka
tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu. Namun keadaan Yuri yang memburuk
membuat Seohyun sedikit terkejut. Dia baru tahu kalau Eonninya itu mengidap
penyakit leukimia.
Seohyun
berlari menyusuri lorong RS yang terlihat hening. Tengah malam seperti ini tak
membuatnya takut. Perasaan cemas dan khawatirnya lebih membuatnya mencari
ruangan yang berada di Seoul Hospital. Sampai langkahnya berhenti di ruangan
111.
Ceklek
…
Dengan
perlahan dibukanya pintu ruangan itu. suara isakan tangis menyeruak keluar
seiring terbuka lebarnya pintu itu. Ada Kyuhyun, Daddynya dan beberapa teman
Eonninya yang kini menatap sedih ke arah tempat tidur yang kini sudah ditutupi
oleh kain putih.
“Eonnie…”lirihnya
menatap seorang yang dirindukannya sudah tak bergerak lagi. Pandangannya
kosong.
Kejadian
5 tahun itu terulang lagi. Mommynya meninggal dengan penyakit yang sama.
Membuatnya harus mengikuti sang Daddy yang lebih memilih menetap di Paris.
Kehilangan kedua orang yang disayanginya secara beruntun. Membuatnya sedikit
terpukul.
Dengan
alasan perkembangan perusahaan keluarga, Tuan Seo mengajak putrid satu-satunya
ini untuk melanjutkan sekolah disana. Membuka lembaran baru di kehidupan
mereka.
Flashback end
“Diam
kuartikan iya.”kata Seohyun menatap kota Seoul di malam hari. Sudah lebih dari
15 menit Kyuhyun tidak memberikan jawabannya. Membuatnya menyimpulkan arti
dirinya yang sebenarnya di hidup Kyuhyun. “Tak perlu menempatkanku di posisi
utama dan terpenting di hatimu.. Cukup rasakan saja keberadaanku sedetik di
hidupmu. Dan mulai menerimaku. Akan ku anggap itu bukti cintamu. Aku rasa itu
tak akan membuat eonniku marah karena posisinya digantikan olehku.”lanjut
Seohyun yang kemudian menghembuskan nafas puasnya.
Sedikit
lega sudah mengatakan kata-kata yang sebenarnya meminta Kyuhyun menatapnya.
Bukan karena Yuri yang memintanya. “Eottoke denganmu?”tanya Kyuhyun yang kini
menatap tajam ke arah Seohyun.
“Aku
ingin memintamu melupakannya. Mianhae tentang itu. Sekarang yang ada hanya aku.
Jadi tataplah aku dan belajarlah mencintaiku. Akhh… bagaimana kalau kita memulai
dari awal. Dari perkenalan mungkin. Anyeong Haseyo, naneun Seo Joo Hyun
imnida.”
Sedikit
membuat suasana menjadi seperti biasanya adalah kemampuan Seohyun yang tanpa
disadari menurun dari Sang Daddy dan itu keunikannya tersendiri. Kyuhyun hanya
tersenyum manis. Kemudian kembali menatap pemandangan kota Seoul dari atas
menara dengan ketinggian 777 kaki. “Arra. Kita berteman. Kyuhyun imnida.
Bangapseumnida. Kau harus memanggilku O-P-P-A. Arrachi?”
“Ne…”
Tawa
keduanya menggema di sana. Pengunjung disana hanya menatap mereka dengan
kekaguman yang aneh, biasa ataupun kagum. Mereka menikmati pemandangannya
dengan perasaan lega. Beban yang lama mereka pendam akhirnya tersalurkan. Dan
mulai mencair. Inilah yang merubah segalanya. Takdir tak akan merubahmu, sebelum
kau berniat merubahnya sendiri.
Kyuhyun
menatap Seohyun lekat, melihat Seohyun yang memejamkan matanya untuk menikmati
udara dingin tapi yang seolah menenangkannya. “Kau memang bukan yang pertama
atau terutama untukku saat ini. Cukup berada disisiku, kau akan tahu dimana
tempatmu berada. Hajima.”gumam Kyuhyun yang lebih terdengar berbicara pada
dirinya sendiri.
“Hei
Nona Muda. Kajja, kita Menikah.”
THE END
THE END
0 komentar:
Posting Komentar