Kamis, 15 Agustus 2013

Dikeheningan aku berkaca

Di Keheningan aku berkaca.
Mematut diri pada bayangan di depan sana.
Sungguh.. kenapa di sini terasa semu.

Tidak bisakah kita sama dalam menyikapi sebuah perbedaan.
Tidak mampukah kita merekam semua dengan sebuah kata kebenaran.

Tidak..tidak..

kita berbeda dalam dunia yang sama..
kita bukan orang yang sama di dunia ini.


Di keheningan aku tersenyum
Memutar kembali memori tentang kejadian-kejadian yang berhasil masuk dalam memoriku.
Sungguh.. jika bisa ingin ku putar di waktu yang sama.
Tapi.. jika itu terjadi..

aku mungkin tidak begini..
Ya.. dibanding kuasaku rencana Tuhan yang terbaik.


Di keheningan aku menyendiri..
Ya Tuhan.. kenapa menjadi berbeda tidak semudah di angan.
Kukira dengan menampakan banyak kelebihan bisa membuat siapapun tersenyum lebar.
Menyodorkan tangan untuk dijabat sebagai tanda persahabatan.

Di keheningan aku.. menangis.
Mencaci diri akan ketidakmampuan juga menyiksa diri dengan dugaan semaunya...
Ya.. aku menangisi karena aku tidak bisa bangkit berdiri..


Menangis bukan karena itu saja
menangis karena aku tahu..
Tuhan.. memberikan sebuah kesempatan untukku untuk mengaca pada kesalahan..

Sudah sehebat apa aku??

0 komentar: